Tanggamus, Akarpost.com – DPD-II Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) Kabupaten Tanggamus melayangkan kritik keras terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus yang menggelar festival Color Run pada akhir pekan ini. Protes tersebut muncul di tengah bencana banjir yang melanda beberapa kecamatan serta kondisi nasional yang dinilai sebagai darurat demokrasi, Minggu 30 Agustus 2025.
Ketua DPD II GPN Kabupaten Tanggamus, Agung Saputra, menilai Pemkab tidak responsif terhadap krisis yang dialami rakyat.
“Dalam situasi darurat demokrasi dan bencana banjir di Tanggamus, pemerintah seharusnya berintrospeksi dan memperbaiki tata kelola pemerintahan. Bukan malah sibuk dengan kegiatan seremonial yang tidak substansial,” tegas Agung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, banjir yang melanda Kecamatan Kota Agung Barat, Semaka, dan Wonosobo seharusnya menjadi perhatian utama pemerintah.
Gerakan Pemuda Nusantara DPD II Tanggamus menyoroti beberapa hal:
1. Salah Prioritas di Tengah Bencana – Dana dan energi aparatur pemerintah dinilai lebih tepat untuk penanganan darurat banjir serta perbaikan infrastruktur.
2. Ketidakpekaan Situasi Nasional – Pemerintah dianggap abai terhadap kondisi bangsa yang sedang menghadapi gelombang demonstrasi terkait demokrasi.
3. Pemborosan Anggaran – Festival Color Run yang diduga menghabiskan dana besar dianggap sebagai bentuk penyalahgunaan keuangan daerah di tengah keterbatasan anggaran bencana.
GPN meminta Bupati Tanggamus untuk segera mengambil langkah nyata dengan:
Memfokuskan seluruh sumber daya pada penanganan pasca-banjir dan pencegahan bencana ke depan.
Menyusun kebijakan yang lebih empatik, transparan, dan solutif agar kepercayaan masyarakat dapat kembali terbangun.
“Pemerintah jangan hidup dalam menara gading. Mereka harus turun, melihat, dan merasakan penderitaan rakyat. Jangan sampai pesta warna ini justru menutupi warna suram yang dialami masyarakat Tanggamus dan Indonesia,” tutup Agung Saputra.














