Jakarta – Seorang driver ojek online bernama Affan tewas terlindas mobil rantis Brimob saat demonstrasi di depan Gedung DPR RI. Tragedi ini memicu gelombang amarah baru di tengah kerusuhan Jakarta.
Malam di depan Gedung DPR RI berubah menjadi lautan api amarah. Ribuan massa sipil berhadap-hadapan dengan pasukan Brimob yang berjaga ketat. Terik matahari siang masih terasa, namun suhu politik jauh lebih panas.
Sorakan massa semakin membahana: “Hidup rakyat! Tolak kebijakan!”. Di sisi lain, barisan Brimob
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di tengah situasi itu, hadir Affan, seorang driver ojek online. Ia sebenarnya hanya sedang mengantar makanan pesanan pelanggan. Namun, langkahnya terhenti ketika lautan manusia memenuhi jalan.
Affan berdiri di barisan belakang. Jaket hijau lusuhnya menjadi saksi keterjebakan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Ketegangan mencapai puncaknya saat gas air mata ditembakkan. Suasana berubah kacau. Orang-orang berlari ke segala arah. Affan yang tidak tahu harus ke mana, hanya bisa menutupi wajah dengan lengannya.
Di tengah kekacauan, sebuah mobil rantis Brimob bergerak maju memecah kerumunan. Namun, jalurnya tepat mengarah ke Affan.
Seorang pendemo sempat melihat Affan menjerit, namun semuanya berlangsung cepat. Tubuhnya jatuh, dan mobil rantis itu terus melaju.
Jeritan membelah udara. Massa berusaha menolong, tapi Affan sudah terlindas. Ia tergeletak di aspal, matanya terbuka setengah, napasnya tersengal.
Dalam detik-detik terakhir, mobil itu berlalu meninggalkan debu, teriakan, dan tubuh yang tak lagi berdaya.
Kerumunan sempat terdiam sejenak. Namun tak lama, amarah kembali membuncah. “Mereka bunuh orang! Mereka lindas rakyat sendiri!” teriak seorang demonstran.
Namun suara itu kembali tertelan oleh gas air mata yang ditembakkan berikutnya. Jakarta kembali mencatat satu korban jiwa yang tak pernah resmi tercatat: Affan, driver ojek online, yang hanya berniat mencari nafkah, tetapi pulang dalam duka. (red)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan