Bandar Lampung, Akarpost.com – Menjelang aksi besar-besaran yang akan digelar di depan Gedung DPRD Provinsi Lampung pada Senin, 1 September 2025, para pedagang kecil di Bandarlampung menyampaikan harapannya agar demonstrasi berlangsung damai dan tidak berujung anarkis.
Salah satu isu utama aksi ini adalah kenaikan tunjangan dewan yang dinilai fantastis, disertai tuntutan-tuntutan lain dari berbagai aliansi dan mahasiswa. Namun bagi pedagang kecil, yang terpenting adalah bagaimana mereka tetap bisa berjualan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Demo boleh saja, itu hak rakyat. Tapi harapan kami jangan sampai rusuh. Kalau sampai anarkis, yang rugi tetap kami. Pembeli takut datang ke pasar, dagangan tidak laku,” ujar Budianto, pedagang bakso keliling saat ditemui Minggu (31/8/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menambahkan, keresahan terhadap kebijakan pemerintah memang nyata dirasakan rakyat kecil. Namun, ia berharap aksi tetap fokus pada tuntutan tanpa merusak fasilitas umum.
“Kalau sampai rusak-rusak, yang kena dampak tetap rakyat kecil,” ucapnya.
Hal serupa juga disampaikan Sugiyanti, pedagang warung soto di depan Kantor Kejaksaan Tinggi Lampung. Meski aksi akan digelar besok, ia tetap akan berjualan seperti biasa.
“Rezeki harus dicari, tidak bisa menunggu. Semoga tidak ada keributan. Yang kami butuhkan perhatian pemerintah pada ekonomi rakyat kecil,” kata Sugiyanti.
Menurutnya, jika kerusuhan pecah, dampak pertama langsung dirasakan oleh pedagang: pasar sepi, pembeli takut keluar rumah, hingga distribusi barang terhambat.
“Kalau ribut, semua kena dampak. Saya berdoa semoga demo tetap damai. Bagi kami, satu hari tanpa jual beli berarti satu hari tanpa penghasilan,” tutupnya.














