AKARPOST.COM – Program revitalisasi pasar rakyat yang menjadi prioritas Presiden Joko Widodo kembali menuai sorotan. Proyek Revitalisasi Pasar Sirna Galih, Kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, senilai Rp 4 miliar, yang digelontorkan pada tahun 2021, diduga tidak memberikan manfaat bagi pedagang maupun masyarakat.
Pasar yang seharusnya menjadi pusat kegiatan ekonomi rakyat itu justru dilaporkan terbengkalai hingga kini. Padahal, pemerintah mengalokasikan anggaran cukup besar dengan harapan bisa mendorong geliat ekonomi masyarakat.
Ketua salah satu lembaga di Provinsi Lampung menegaskan bahwa Pasar Sirna Galih sudah lama tidak beroperasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pasar ini sudah lama tidak digunakan sampai sekarang,” ungkapnya kepada Akarpost.com
Revitalisasi pasar rakyat merupakan program strategis pemerintah yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Program ini sejalan dengan Nawacita Presiden Joko Widodo untuk memperkuat ekonomi kerakyatan di tingkat daerah.
Namun, menurut masyarakat sekitar, sejak pasar ini selesai dibangun hingga tahun 2025, tidak ada aktivitas jual-beli sama sekali.
Saat dikonfirmasi, salah satu pejabat terkait, Retno, menjelaskan bahwa pemerintah daerah melalui Satlak Pasar sudah berupaya mengajak pedagang berjualan di lokasi tersebut.
“Pasar tersebut awalnya merupakan pasar mingguan. Namun, minat pedagang untuk berusaha di sana masih rendah,” jelasnya melalui pesan WhatsApp kepada media ini.
Kondisi terbengkalainya pasar ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai efektivitas penggunaan dana publik. Proyek yang menelan biaya miliaran rupiah itu justru tidak berdampak signifikan bagi perekonomian lokal.
Masyarakat berharap ada evaluasi menyeluruh dan tindak lanjut dari pemerintah agar tujuan awal revitalisasi, yakni meningkatkan kesejahteraan pedagang dan masyarakat, benar-benar dapat terwujud. (red)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan