Bandar Lampung – Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, kembali menorehkan langkah progresif dalam dunia pendidikan. Melalui pendirian SMA SIGER (Sekolah Integrasi Gratis Eva-Rakyat), Pemerintah Kota bertekad menampung anak-anak dari keluarga tidak mampu agar tetap dapat melanjutkan pendidikan secara gratis dan bermartabat.
“SMA SIGER kita dirikan untuk anak-anak kita yang tidak mampu secara finansial. Ini bukan soal saingan sekolah, tapi soal keberpihakan kepada rakyat. Tidak boleh ada anak yang putus sekolah hanya karena tidak punya uang,” tegas Bunda Eva, sapaan akrab Wali Kota, dalam keterangannya di Bandar Lampung, Selasa (15/7/2025).
Sekolah yang dibangun dengan pendekatan gotong-royong dan dukungan penuh pemerintah daerah ini, tidak hanya membebaskan biaya SPP, tetapi juga menyediakan fasilitas penunjang seperti seragam, buku, dan program pembinaan karakter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Langkah berani dan menyentuh ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk dari Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, S.Pd., M.Sc., M.A, yang juga merupakan Alumni PPRA-48 Lemhanas RI tahun 2012.
“Kami dari PPWI Nasional menyatakan dukungan penuh terhadap langkah mulia Ibu Wali Kota Eva Dwiana. Mendirikan SMA SIGER adalah bentuk nyata kehadiran negara di tengah kesenjangan pendidikan. Ini seharusnya menjadi contoh bagi kepala daerah lain di seluruh Indonesia,” ujar Wilson Lalengke kepada awak media, Selasa (15/7/2025).
Wilson, yang juga dikenal sebagai pegiat literasi dan tokoh nasional dalam isu-isu pendidikan rakyat, menambahkan bahwa gerakan ini sejalan dengan cita-cita kemerdekaan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa tanpa diskriminasi ekonomi.
“Langkah ini bukan hanya mendidik, tetapi juga memanusiakan. PPWI siap ikut mengawal dan menyosialisasikan SMA SIGER ke seluruh pelosok Kota Bandar Lampung, bahkan ke tingkat nasional,” pungkasnya.
Dukungan dari berbagai tokoh nasional menunjukkan bahwa gerakan pendidikan rakyat seperti SMA SIGER bukan sekadar program lokal, melainkan gerakan moral untuk membuka masa depan anak bangsa tanpa sekat ekonomi.
Pemkot Bandar Lampung melalui Bunda Eva menegaskan bahwa keberadaan SMA SIGER bukan hanya solusi jangka pendek, tetapi akan terus dikembangkan sebagai bentuk komitmen jangka panjang dalam menciptakan sistem pendidikan yang adil, inklusif, dan bermutu. (TIM/Red)